Rabu, 01 Mei 2013

Kartini Next Generation Award 2013


Akhirnya rangkaian kegiatan Kartini Next Generation Award 2013 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika selesai juga dengan sukses.

Kartini Next Generation Award 2013 ini diakhiri dengan seminar dan Malam Penganugerahan KNG Award 2013 yang diberikan bagi enam orang perempuan terpilih yang yang memberikan inspirasi maupun teladan serta mendedikasikan dirinya baik untuk kemajuan bidang teknologi dan informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia maupun di bidang lainnya dengan menggunakan TIK dalam kegiatannya.

Ajang ini diawali dengan seleksi oleh para juri yang berlanjut dengan wawancara 11 (sebelas) finalis KNG Award 2013 oleh Tim Dewan Juri yang oke banget dibidangnya, ada Kalamullah Ramli (Staf Ahli Menteri Kominfo Bid.Teknologi). Ninok Leksono (Kompas), Sylvia Sumarlin (Praktisi TI), DR.Euis Amalia (Ekonom), Michael S.Sunggiardi (Praktisi TI), Puspita Zorawar (Personal Developer).

Penerima penghargaan KNG Award 2013, Angkie Yudistia (Special Award), Aulia Halimatussadiah (Special Award), Septi Peni Wulandani (Education), Stefanie Kurniadi (Entrepreneur), Adiska Fardani (Creative Media), Nila Tanzil (Comunity Development).

Mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir seneng banget, karena bisa melihat ternyata banyak perempuan-perempuan hebat di Indonesia yang benar-benar inspiratif dan patut dicontoh karena apa yang mereka lakukan gak melulu berorientasi uang tapi memberikan sumbangsih bagi kemajuan Indonesia dengan caranya masing-masing.

Kali ini saya belum bisa menceritakan satu-persatu profile penerima penghargaan KNG Award 2013 ini, tapi mudah-mudahan lain waktu saya bisa sharing kehebatan mereka yang mudah-mudahan bisa menginspirasi bagi kita perempuan-perempuan Indonesia untuk hidup yang lebih bermakna.





Saya pernah membaca sebaris kalimat yang diucapkan Ibu Kartini ...


Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam. – R. A. Kartini



‘Habis gelap terbitlah terang’ kumpulan surat-surat Kartini kepada sahabat penanya di Belanda merangkum semangat dan mimpi kartini agar perempuan Indonesia memiliki kesempatan untuk berpendidikan setara dengan kaum laki-laki. Tetapi Kartini tidak hanya bermimpi besar tetapi ia berusaha keras mewujudkan mimpinya.

Terbersit kadang beranikah bermimpi besar dan keluar dari zona nyaman dan bergerak kearah perubahan yang lebih baik?











Tidak ada komentar:

Posting Komentar